Rabu, 11 Januari 2017

Review Jurnal Internasional

Review Journal


 The role of plastic waste in income generation for plastic waste collectors: A case study of Mbeya city, Tanzania

Francis Daudi Sinkamba
Tanzania Institute of Accountancy, Mbeya Campus, Mbeya, Tanzania

Abstrak : Plastik yang digunakan dalam berbagai keperluan dalam waktu lama akan menyebabkan sampah plastik dalam jumlah yang besar yang akan merugikan manusia dan lingkungan. Salah satu cara untuk meminimalisir sampah plastik adalah dengan cara mendaur ulang. Penelitian akan daur ulang sampah plastik dimaksudkan untuk mengetahui pendapatan yang diperoleh dari kolektor sampah plastik per harinya setelah dilakukannya daur ulang. Penelitian yang dilakukan adalah menggunakan wawancara tersruktur dan observasi. Sebanyak 23 kolektor sampah plastik diwawancarai untuk penelitian ini. Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka diperoleh hasil bahwa sebagian besar kolektor sampah plastik memiliki pendidikan dasar, sementara mayoritas tidak memiliki pendidikan formal. Pendapatan yang diperoleh kolektor sampah juga bervariasi tergantung pada upaya kolektor dan musim yang terjadi pada saat itu. Saat musim hujan, sejumlah besar uang yang diperoleh kolektor per hari adalah sebesar 3.000 TSH (digambarkan sebesar 43,5% dari kolektor sampah plastik). Saat musim panas, sejumlah besar uang yang diperoleh kolektor per hari adalah sebesar 2.250 TSH (digambarkan sebesar 43,5% dari kolektor sampah plastik) dan sejumlah kecil sebesar 600 TSH (digambarkan sebesar 4,4% dari kolektor sampah plastik).

Kata Kunci : Limbah Padat, Limbah Plastik, Generasi Pendapatan, Kolektor Sampah Plastik, Daur Ulang

1.       LATAR BELAKANG

Limbah adalah sesuatu yang tidak lagi dihargai dan telah dibuang atau habis setelah digunakan. Plastik adalah istilah umum untuk berbagai bahan sintetis atau semi sintetis yang digunakan dalam berbagai bentuk plastik untuk bangunan, bagian-bagian pembuatan mobil, mainan, pakaian dan lain-lain. Dalam kehidupan sehari-hari, plastik kita temukan dalam wujud baskom plastik, cangkir, botol, kantong plastik, gelas, tank, peragkat alat elektronik dan masih banyak lagi. Setelah plastik dalam berbagai wujud di atas tidak dibutuhkan lagi, maka plastik tersebut akan berubah menjadi sampah plastik yang terus-menerus akan bertambah sesuai dengan peningkatan jumlah populasi. Selama beberapa dekade terakhir, telah terjadi peningkatan yang stabil dari sampah plastik karena peningkatan penggunaan produk plastik di sebagian besar kota-kota di sub Sahara, Afrika. Plastik digunakan dalam dua industri yaitu industri makanan dan air kemasan (Quartey et al, 2015), dan ketiga adalah dalam penggunaan plastik yang akan mengahasilkan limbah padat. Limbah padat pertama adalah limbah organik, limbah kedua adalah limbah kertas dan ketiga adalah sampah plastik (UNEP, 2009). Akibat urbanisasi dan pertumbuhan ekonomi di Afrika Timur, sampah plastik merupakan 10% dari total sampah yang dihasilkan (Oberlin, 2011; Oyake-Ombis et al, 2015). Di Mbeya, limbah plastik merupakan sekitar 9% dari limbah padat yang dihasilkan dalam rumah tangga per hari, sementara di tempat pengumpulan masyarakat limbah plastik sekunder yang dihasilkan adalah sebesar 11% dari total limbah padat yang dihasilkan (Mgimba dan Sanga, 2016). Menurut Dewan Kota Mbeya (2008/9), laporan tahunan menunjukkan bahwa sampah yang dihasilkan setiap hari sekitar 167 ton.

Selama beberapa dekade terakhir telah terjadi peningkatan yang stabil dalam penggunaan produk plastik yang mengakibatkan terjadinya kenaikan proporsional sampah plastik berupa limbah padat di perkotaan (Carrol, 1996; Yankson, 1998). Produk plastik akan menjadi lebih menarik apabila sudah menjadi kemasan makanan, tas belanja, bagian-bagian alat elektronik dan lain-lain dari produk setara yang terbuat dari bahan lain karena tahan lama, tahan bahan kimia, air dan dampak isolator listrik, mudah diproduksi dan tidak berat (Sharma, 2008). Saat ini permintaan plastik di seluruh dunia dalam kurun waktu per tahun telah mencapai 245 ton (Plastics Europe, 2008). Berbagai jenis limbah plastik dihasilkan di kota-kota besar di Tanzania. Limbah plastik yang seringkali dihasilkan di Mbeya adalah botol air dan kantong plastik.

Produksi plastik dan penggunaan produk plastik yang meningkat menimbulkan masalah lingkungan yang serius, seperti plastik tidak larut bersama dengan tanah dalam waktu yang lama (Tiwari et al, 2009). Apabila sampah plastik dikubur di tanah, maka akan menghasilkan gunung plastik yang berbahaya. Hal ini dikarenakan plastik mengandung polutan berbahaya yang dapat merugikan manusia dan lingkungan.

Oleh sebab itu dilakukan strategi untuk pengurangan sampah plastik dengan menggunakan kembali atau melakukan daur ulang plastik. Pembakaran plastik untuk jenis tertentu dihindari karena dapat melepaskan zat berbahaya dan dapat menyebabkan emisi gas rumah kaca yang menyebabkan pemanasan global (Aguado et al, 2007). Beberapa masyarakat di Mbeya telah melakukan pengumpulan dan daur ulang plastik. Daur ulang limbah hanya sebagian dari masalah ini karena daur ulang di Tanzania masih dalam pengembangan awal dan kapasitas pengolahan masih terlalu rendah (Riedjik, 2010).






2.       METODOLOGI

2.1    Lokasi Studi
Daerah penelitian berada di kota Mbeya, daerah ini dipilih karena kota ini memenuhi semua karakteristik yang diharapkan dalam penelitian. Karakteristik penelitian ini adalah adanya ketersediaan kolektor sampah plastik dan pusat pengumpulan sampah plastik.

2.2    Prosedur Sampling
Ada dua prosedur umum sampling, yaitu pengambilan sampling probabilitas dan non probabilitas. Sampling non probabilitas adalah prosedur pengambilan sampel yang tidak memiliki dasar apapun untuk memperkirakan probabilitas bahwa setiap item dari populasi dapat dimasukkan ke dalam sampel (Kothari, 2004). Dalam penelitian ini digunakan sampling non probabilitas karena jumlah kolektor sampah plastik tidak dapat ditentukan.

2.3    Ukuran Sampel
Ukuran sampel yang digunakan adalah 23, dimana ada 17 laki-laki dan 6 perempuan. Responden diperoleh secara acak di jalan-jalan kota Mbeya dan di pusat koleksi.

2.4    Pengolahan Data dan Analisis
Data yang telah dikumpulkan, diolah dan dianalisis menggunakan Ms. Excel.







3.       HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1    Jenis Kelamin Kolektor Sampah Plastik
Informasi umum kolektor sampah plastik adalah jenis kelamin, usia dan tingkat pendidikan. 73,9% dari kolektor sampah plastik adalah berjenis kelamin laki-laki, sementara 26,1% adalah berjenis kelamin perempuan.

3.2    Pendidikan Kolektor Sampah Plastik
Hasil penelitian menunjukkan 86,9% dari kolektor sampah plastik telah mendapatkan pendidikan dasar, sementara 13,1% tidak memiliki pendidikan formal.

3.3    Usia Kolektor Sampah Plastik
Hasil penelitian mengungkapkan bahwa kolektor sampah plastik sebesar 47,8% berusia 18-25 tahun, 24,8% berusia 26-35 tahun, 13% berusia 26-45 tahun dan 4,4% berusia 46-55 tahun.

3.4    Jumlah Sampah Plastik yang Dikumpulkan Individu Kolektor Sampah per Hari
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 43,5% dari kolektor sampah plastik mengumpulkan 15 kg sampah plastik per hari, 30,4% mengumpulkan 12 kg sampah plastik per hari, 8,7% mengumpulkan 8 kg sampah plastik per hari, 13% mengumpulkan 5 kg sampah plastik per hari dan 4,4% mengumpulkan 4 kg sampah plastik per hari.

3.5    Pendapatan yang Diperoleh per Hari
Pendapatan yang diperoleh kolektor sampah juga bervariasi tergantung pada upaya kolektor dan musim yang terjadi pada saat itu. Saat musim hujan, sejumlah besar uang yang diperoleh kolektor per hari adalah sebesar 3.000 TSH (digambarkan sebesar 43,5% dari kolektor sampah plastik). Saat musim panas, sejumlah besar uang yang diperoleh kolektor per hari adalah sebesar 2.250 TSH (digambarkan sebesar 43,5% dari kolektor sampah plastik) dan sejumlah kecil sebesar 600 TSH (digambarkan sebesar 4,4% dari kolektor sampah plastik).

3.6    Jumlah Pusat Koleksi Sampah Plastik
Peneliti mengamati satu pusat pengumpulan sampah plastik di kota Mbeya.



4.       KESIMPULAN


Pendapatan kolektor sampah plastik sebanyak 43,5% dari kolektor sampah mendapatkan 3.000 TSH per hari, ini adalah jumlah tertinggi yang diperoleh oleh kolektor sampah plastik dan jumlah terendah adalah 800 TSH per hari. Umumnya pekerjaan pengumpulan sampah plastik tergantung pada upaya fisik dari kolektor sampah plastik. Ketersediaan individu yang membeli sampah plastik dari kolektor sampah plastik telah memberikan konstribusi untuk meminimalkan jumlah sampah plastik di jalan-jalan. Oleh karena itu, ada kemungkinan pendapatan ini bervariasi tergantung pada peningkatan usaha atau penurunan usaha dari kolektor sampah plastik.

Power Point bisa didownload di bawah ini:
https://drive.google.com/open?id=0Byo22XfB6a6ISmo3SVE5cHBKbU0

Jurnal bisa didownload di bawah ini:
http://www.researchpublish.com/journal/IJMIT/Issue-1-April-2016-September-2016/0

Tidak ada komentar:

Posting Komentar